Berita Lennus, Tangsel – Namanya Iyan , Pemuda kelahiran tahun 1999 berprofesi sebagai Koki di kawasan bisnis Sumarecon
Namun pada tahun 2020 pemuda ini jatuh sakit dengan vonis penyakit paru sehingga dia pun harus meninggalkan pekerjaannya sebagai koki untuk bertarung melawan penyakitnya.
Tinggal di rumah sangat sederhana, minim ventilasi, peninggalan kedua orang tuanya, di Kamurang Atas RT 004 RW 001, Pakualam, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, tidak lah membuat Iyan dapat nyaman untuk proses penyembuhan. Namun apa daya, hanya itu yang ditinggalkan kedua orang tua yang disayanginya.
Selain divonis paru, pemuda yatim piatu ini mulai kefikiran untuk biaya hidup sehari-hari, sementara saat itu dia sudah tak lagi tercatat sebagai koki di kawasan Summarecon. Beban fikiran tersebut menambah parah penyakit yang dideritanya.
Akhirnya dia pun pasrah mengandalkan sumbangsih dan rasa kasihan dari warga di lingkungan. Beruntungnya kepedulian warga di lingkungan tempat tinggal Iyan sangat tinggi. Sehingga ia tetap bisa bertahan hidup walau harus terus bertarung melawan penyakit yang makin hari semakin parah.
Pria berperawakan putih dan ceria ini kini tak lagi sama. Kondisinya saat ini tinggal kulit membalut tulang. Begitu pula dengan rambut hitamnya yang lebat kini tak ada lagi.
Sepupu Iyan, Dani Rianto (32) sudah bertahun-tahun tinggal satu atap dengan Iyan. Kata Dani, Iyan itu anaknya rajin dalam bekerja. Namun siapa sangka sosok yang dia kenal sejak kecil tersebut mengalami penyakit paru yang tak kunjung sembuh.
Kondisi Iyan saat masih sehat beberapa tahun lalu.(ist)
“Saya juga ikut mengurus Iyan bahu membahu bersama saudaranya. Namun dengan kondisinya saat ini, mau menggerakkan badan saja susah sekali,” kata Dani ke Kabar6.com, Jumat pagi (15/4/22).
Dani menceritakan, ia bersama saudara lainnya selalu memperhatikan kebutuhan Iyan. Dari meminumkan obat, mengganti infus hingga ganti oksigen tabung dilakukannya dengan ikhlas. Yang penting sepupunya itu dapat sembuh seperti sedia kala.
“Saya bersama saudaranya bergantian untuk mengurus Iyan. Dan dari swadaya warga, Iyan dapat terus menggunakan infus dan tabung oksigen,” ujarnya.
Ditanya apakah Iyan sudah berobat ke rumah sakit? Pria berambut gondrong ini mengatakan sudah pernah ke RSU Tangsel kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit di kawasan Jakarta Timur.
“Udah pernah dirawat di RSU Tangsel kemudian dirujuk ke Jakarta,” jelasnya.
Ketua RT 004 Maat menuturkan, bersama warga Kamurang Atas lainnya, ia selalu memperhatikan kebutuhan Iyan.
“Semua warga Kamurang Atas memperhatikan kebutuhan Iyan. Dan kami semua terus mendukung Iyan agar semangat hidupnya kembali berkobar,” ungkap Maat.
“Kami selalu menanyakan apakah Iyan sudah makan belum, sudah beli obat belum. Seperti itulah yang terus kami lakukan agar Iyan lekas sembuh,” lanjutnya.
Ketua RW 001, Yuana menambahkan, walau yatim piatu, Iyan masih memiliki warga Kamurang Atas yang terus memperhatikan dirinya.
“Kami terus memperhatikan ke Iyan. Namun kami juga memiliki keterbatasan,” tukas Yuana.
Yuana berharap, agar para dermawan dan pemerintah setempat melalui dinas terkait dapat segera memberikan bantuan yang dibutuhkan Iyan, termasuk untuk kebutuhan sehari-hari.
“Saya berharap ke masyarakat, pemerintah dan para dermawan untuk mengulurkan tangan membantu meringankan beban kehidupan remaja yatim piatu itu, kasihan dia,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Pantauan Kabar6.com di lokasi, kondisi kamar yang ditinggali Iyan tak layak, dibutuhkan renovasi segera agar Iyan dapat istirahat dengan nyaman. (Hasan B)