Berita Lennus, Kota Tangerang – Di bulan suci Ramadhan tahun ini, merupakan bagian penting bagi umat Islam untuk kembali meningkatkan kebaikan, beribadah, dan menyisihkan sumbangan terbaiknya untuk umat yang membutuhkan, terlebih di bulan Ramadhan yang diyakini sebagai momentum untuk memperoleh pahala.
Hal menarik yang terjadi setiap tahunnya, seperti menjadi budaya yang berjalan secara berkesinambungan, dengan mengusung berbagai konsep kegiatan berbagai yang dijalankan oleh organisasi, atau sekelompok masyarakat dan ada juga perorangan selalu mewarnai bulan Ramadhan yang juga diyakini penuh berkah.
Kegiatan tersebut nampaknya tak ingin dilewatkan oleh sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Tangerang (IMM), dengan mengusung konsep buka bersama dan santunan yang di kemas dalam tema “Puasa Berkah Berbagi Indah”.
Hal tersebut merupakan satu diantara sekian banyak kegiatan sosial, yang turut mewarnai kegiatan dibulan Ramadhan tahun ini. Hal serupa juga terjadi di berbagai daerah, seperti bagi-bagi makanan untuk buka puasa, bagi sembako di pinggir jalan, dan masih banyak kegiatan lainnya.
Demikian halnya dengan pemerintah, menjadikan bulan ramadhan sampai hari raya Idul Fitri sebagai hilirisasi ekonomi melalui arus mudik (pulang kampung), walapun di bulan Ramadhan kebutuhan pokok harganya gak karu-karuan, namun penulis sedang malas membahas konteks itu.
Dari sekian banyak kegiatan sosial tersebut, masih saja dijumpai respon negatif dari sebagian orang, ada yang menilai “cari panggung”, “donasi demi konten”, seperti yang sering netizen katakan di kolom komentar Chanel YouTube.
Penulis dalam merespon hal tersebut mencoba melihat dari sudut pandang luas agar menemukan sudut pandang yang bijak. Tidak semua upaya baik dapat menghasilkan respon balik, terlepas dari niat dan peroses menjalankannya minimal dapat memberi kontribusi. Seperti yang di sampaikan Al-Qur’an “Sebaik Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Orang Lain.” (QS. Al-Isra:7).
Masih adanya respon negatif dari orang yang tidak suka, jika ditanggapi seperti menjadi kegiatan yang sia-sia dan tidak menghasilkan manfaat. Penulis juga menyampaikan segala bentuk aktivitas sudah semestinya dijadikan lahan kebaikan, sama halnya dengan semboyan IMM yang mengagungkan kata “Fastabiqul Qairat” yang memiliki arti (berlomba lomba dalam kebaikan)
Sebagai penutup, kegiatan menyemarakkan Ramadhan harus tetap ada dan terus dikembangkan, karna hal tersebut merupakan suatu budaya yang dimiliki Indonesia, ditambah lagi dengan tulisan yang berada di cengkeraman burung Garuda yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” yang mana semboyan tersebut berbanding lurus dengan kehidupan berbangsa di negara ini. (Yudi Purwanto)