beritalennus.co.id Tangsel – Dewasa ini kita sering melihat sosok perempuan menjalankan berbagai peran, tak sedikit pula perempuan menempati posisi paling depan dalam sebuah organisasi ataupun instansi, akankah sosok Kartini hadir kembali?.
Azizah Estetika merupakan Aktivis Perempuan dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kota Tangerang, ia memiliki pandangan bahwa perempuan harus berdaya, karena jika perempuan berdaya dia akan mampu memberdayakan, dan tidak mudah diperdayakan.
“Saatnya perempuan berperan untuk memberi perubahan, manfaatkan situasi, kondisi dan beradalah ditengah-tengah mereka, harus ada keberpihakan untuk memastikan perempuan menduduki posisi-posisi kunci atau posisi strategis, terkadang sukses nya seorang perempuan dipandang negatif dan dianggap ambisius” ucap Azizah Estetika.
lebih lanjut ia menambahkan, faktor kurang nya rasa kepercayaan diri seorang perempuan untuk menunjukan potensi yang dimiliki, “menjadi seorang pemimpin dianggap keras padahal sesungguhnya kemampuan perempuan untuk berempati, untuk bisa mendengarkan dengan hati, dan untuk bisa mudah lebih beradaptasi. Kita sama-sama memiliki logika dan hati, jika perempuan memimpin ia akan pakai kedua nya” tambahnya.
Wanita muda yang sedang menempuh pendidikan di Fakultas Hukum itu beranggapan, perempuan lebih mengutamakan nilai perasaan dibalik setiap keputusan yang diambil. Ketelitian seorang perempuan yang terkadang dipandang lama dalam menentukan keputusan, namun terdapat keberhasilan di dalam nya.
Dari banyaknya anggapan diatas, sudah waktunya perempuan berperan dan memiliki peran dalam setiap perubahan, sudah semestinya perempuan menunjukkan keberanian di tengah peradaban.
Pada akhirnya, ini bukan soal jarak antara perempuan dan kemampuan, melainkan tidak semua perempuan berani menunjukkan kemampuan, akan menjadi hal ironis jika perempuan Indonesia tidak memiliki peran di negri Ibu Pertiwi.
(Yudi P / Red)