beritalennus.co.id Depok – Dalam mengembangkan berbagai potensi Desa terutama Wisatanya, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) meresmikan (Sistem Informasi Desa Wisata Indonesia) Sidewinesia dan Sidewenesia Acadamy dari hasil luaran Penelitian dan tempat
Pedampingan serta pelatihan, sebagai inovasi peluncuran platform, yang berlangsung di Kampus PNJ Depok, pada Kamis (22/12).
Acara yang diadakan secara hybrid, turut hadir: Dr. Dewi Yanti Liliana, S.Kom, M.Kom, Wakil Direktur Bidang Kerjasama-PNJ, Haolia Rahman, ST, MT, Ph.D, Kepala Unit Penelitian dan Pengembangan- PNJ (UP2M); Dr. Dra. Iis Mariam, MSi, Ketua Jurusan Administrasi Niaga- PNJ; Deni Humaedi AS, S.IP, MM, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor Denny Amrulloh, Ketua Asosiasi Desa Wisata Kabupaten Bogor Hadi, juga Wadir 1 Nunung Martina MSi, Wadir 2 Dr. Titi Suhartati SE MM serta Wadir 3 Iwa Sudrajat ST MT dan Abas Hilmy ketua Desa Wisata Cilember yang mensupport kegiatan ini.
Dosen sekaligus Ketua Tim Riset Terapan Dr. Nining Latianingsih SH.MH mengatakan, inovasi ini berupa peluncuran platfrom untuk mempromosikan desa wisata di Indonesia yang dinamakan Sidewinesia dan Sidewinesia Academy hasil luaran penelitian, risetnya berjudul: pengembangan Sidewinesia sebagai Platform promosi Desa Wisata Inovasi.

Pada kesempatan tersebut, Dr. Dewi Yanti Liliana, S.Kom, M.Kom, Wakil Direktur Bidang Kerjasama- PNJ, menyampaikan penghargaannya atas keberhasilan Tim Sidewinesia meraih Program Riset Keilmuan Terapan Dalam Negeri untuk Dosen Perguruan Tinggi Vokasi.
Dikatakan, ada dua Tim dari PNJ yang lolos dana hibah yakni:
- Tim Sidewinesia yang diketuai Dr. Nining Latianingsih, SH. MH dengan judul riset: “Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Indonesia (Sidewinesia Sebagai Platform Promosi Desa Wisata Inovasi)”
- Tim Dr. Ahmad Maksum, ST.MT dengan judul riset: “Penerapan Teknologi Ekstraksi Silika Untuk Meningkatkan Nilai Tambah Sekam Padi dan Mengurangi Limbah Industri Pertanian”, ujarnya bangga.
Menurut Kepala UP2M, Haolia Rahman, ST. MT. Ph.D, “Program Riset Keilmuan Terapan adalah kerjasama Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi Kemendikbud bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan atau riset terapan berbasis permasalahan riil di dunia industri, kerja, usaha dan masyarakat”, jelas Haolia
Ketua Jurusan Administrasi Niaga-PNJ, Dr. Dra Iis Mariam, MSi, sangat mendukung dengan terbentuknya Sidewinesia Academy. “Ada banyak manfaat yang bisa diberikan, antara lain: dapat menjadi referansi bagi para akademisi untuk meningkatkan pengetahuan di bidang kepariwisataan, khususnya desa wisata dan UMKM; dapat dijadikan panduan dalam membangun dan mengelola desa wisata; serta dapat menjadi dorongan bagi UMKM di desa wisata untuk melakukan inovasi produk, kebaruan teknologi dan peningkatan pelayanan, “kata Iis
Kembali ke Dr. Nining Latianingsih, SH.MH selaku Ketua Tim Sidewinesia, menjelaskan, bahwa riset ini bertujuan untuk menciptakan Model Pengembangan Promosi Desa Wisata dan UMKM Berbasis Digital Inovatif, serta dapat menjadi acuan dalam menentukan kebijakan di tingkat pemerintahan daerah/kota. Nining mengidentifikasi, terpuruknya kondisi pariwisata dan sistem pengelolaan desa wisata di Kabupaten Bogor karena terimbas Pandemi Covid- 19.
Hal ini juga dibenarkan Denni Amarullah, Ketua Asosiasi Desa Wisata Kabupaten Bogor. Menurutnya, kondisi desa wisata di Kabupaten Bogor belum terintegrasi satu sama lain. “Selain itu adanya kendala keterbatasan dalam pemasaran desa wisata terkait teknologi informasi”, pungkasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, Deni Humaedi AS, S.IP. MM menyatakan, bahwa desa wisata di Kabupaten Bogor semakin meningkat. Dalam setahun terakhir tercatat ada penambahan 15 Desa Wisata. “Di tahun ini jumlah desa wisata meningkat menjadi 55 desa wisata.” Penambahan tersebut dinilai sebagai tren yang sekaligus menjadi target pemerintah Kabupaten Bogor, dengan tujuan menggairahkan roda perekonomian masyarakat.

Sekilas Tentang SIDEWINESIA ACADEMY
Nining memaparkan, didirikannya Sidewinesia Academy sebagai tempat pendampingan dan pelatihan yang ditujukan kepada para pelaku industri pariwisata, penggerak desa wisata serta orang- orang yang memiliki antusiasme terhadap pariwisata, agar dapat meng- upgrade SDM dan menjadi pionir kemajuan pariwisata di era globalisasi. Di samping itu Sidewinesia Academy didirikan sebagai luaran dan hasil kolaborasi penelitian antar institusi (PNJ, Pemda, Asosiasi dan Industri).”
“Program Kegiatan dari Sidewinesia Academy ada tiga, yakni:
- Pelatihan berbasis offline dan online melalui platform Sidewinesia;
- Pendampingan dalam pengembangan desa wisata baru serta yang telah berjalan; dan
- Kolaborasi dalam mengembangkan pariwisata desa wisata dalam satu ekosistem.
Untuk mencapai hasil terbaik, Nining telah menyusun program kurikulumnya secara cermat dengan mendapatkan masukan dari berbagai sumber yang ahli di bidangnya. Materi yang diajarkan di Sidewinesia Academy antara lain:
- Digital Marketing (Internet Marketing, Social Media Marketing, Pembuatan Website);
- Pengembangan SDM (Peningkatan Kapasitas Pengelola Desa wisata, Digitalisasi Desa Wisata);
- Kewirausahaan (Pelatihan KWU UMKM, Pencatatan dan Laporan Keuangan, Pemasaran, Event organizer_EO);
- Pengelolaan Sampah (Pengolahan dan Pengelolaan Sampah, Limbah Organik dan An Organik, Bank Sampah);
- Content Creator (Fotografi, Disain Grafis, Pembuatan Content Creator); dan
- Konsultasi (Konsultasi Pengembangan Desa Wisata dari Segi Bisnis, Pendaftaran Merk, HKI, Pendirian Koperasi),”kata Nining.
Ketika menyampaikan harapannya, Nining merenung dan berkata, “Tentunya saya berharap, penelitian ini dapat berkelanjutan dengan bantuan LPDP, BRIN, Kemenristek, MF dan Sumber hibah lain, serta dapat dimanfaatkan oleh Kemenpar untuk mengembangkan dan meningkatkan desa wisata di Indonesia.”
“Namun, lanjutnya, “Harapan terbesar saya adalah, bahwa semua stakeholder hendaknya memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Kemajuan pariwisata harus diimbangi dengan kemajuan perekonomian masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah tolok ukur keberhasilan pariwisata Indonesia. Jadi, perlunya peningkatan pariwisata dengan berbasis masyarakat. Strategi terbaik untuk mengembangkan pariwisata dengan meningkatkan partisipasi masyarakat adalah dengan cara meningkatkan kemajuan Desa Wisata,” tutur Nining mengakhiri perbincangan.(ag/Red)