beritalennus.co.id Konawe Utara – Soal Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Banggina, Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang digelar Sabtu, 27 Mei, tahun 2023, dimana sempat terjadi polemik dimasyarakat karena adanya dugaan keberpihakan Camat Motui kepada salah satu Kandidat Calon Kepala Desa (Cakades) Banggina, dalam hal ini Camat Motui pun angkat bicara sekaligus membantah atas dugaan tersebut.
Camat Motui menerangkan, terkait berita tentang diduga keberpihakan saya kepada salah satu Cakades, saya selaku pimpinan Kecamatan menyatakan, bahwa saya tidak pernah berpihak kepada salah satu Cakades.
Masih Kata Camat Motui, ini adalah murni kekalahan atau kemenangan salah satu Cakades yang dibuktikan pada saat penghitungan suara, namun jika ada pihak-pihak yang tidak puas atau tidak menerima hasil Pilkades ini, terkait dengan dugaan kami dituduh mendukung kepada salah satu Calon, disebabkan karena selisih penghitungan suara antara suara sah dan suara tidak sah, sebenarnya saya ingin menyampaikan kepada seluruh masyarakat Desa Banggina bahwasanya yang telah mengikuti pembekalan terakhir dalam rangka Pilkades Banggina adalah ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa atau Ketua PPKD.
“Harusnya pada saat penghitungan suara dimulai di TPS 1, apapun itu dalihnya apapun alasannya, yang dibenarkan oleh siapa saja, panitia bersama saksi kedua Calon dan saksi Calon itu harus menghentikan penghitungan suara, ketika terjadi ada tusukan simetris yang dianggap itu sah yang dituntut oleh salah satu Calon, “ujar Camat Motui.
Tambahnya lagi, Karena disini adalah pihak ketua PPKD yang pernah mengikuti pembekalan tersebut, namun oleh ketua PPKD pada saat perhitungan mulai dari dusun 1, 2 dan 3 itu tidak pernah menyampaikan, atau menghentikan perhitungan suara bersama kedua saksi Calon, mereka menyepakati suara batal itu, nanti pada saat akhir perhitungan sudah diketahui selisih suara kedua Calon, sudah ada pemenang dan yang kalah baru ketua panitia memunculkan atau menyampaikan hasil pembekalannya pada saat dibekali oleh panitia Kabupaten, “nah ini coba kita tela’ah bersama apakah ada intervensi atau campur tangan dari kami oleh pimpinan Kecamatan, kami hanya mengamankan situasi sesuai hasil,” jelasnya.
Camat Motui menyampaikan, jika ada pihak-pihak yang berkeberatan silahkan diajukan sesusai ranahnya, apa di Panitia Kabupaten atau di PTUN atau dimana, “saya siap mengikuti jika kami dinyatakan bahwa kami diduga memihak kepada salah satu Calon sehingga hasil penghitungan suara ini berpengaruh.
Camat Motui mengungkapkan, ini sebenarnya saya melihat letak kesalahan atau kekeliruan ini berada di panitia dan saksi Calon, pada saat perhitungan suara harusnya panitia menghentikan didusun 1 ketika terjadi itu tusukan dua (simetris), jangan nanti selesai ada yang kalah ada yang menang muncul bahasa-bahasa.
“Jadi saya harapkan kepada seluruh masyarakat di Desa Banggina mari kita lihat secara cermat dan bijak, Pilkades ini tidak ada kecurangan di Desa Banggina ini, hanya nanti diketahui siapa yang kalah siapa yang menang, baru ketua PPKD memunculkan menanyakan kepada saksi bahwa suara simetris sesuai hasil pembekalan itu sah, kenapa dari awal didusun 1 tidak dihentikan, supaya ketua PPKD menyampaikan hasil pembekalannya, tetapi ketua PPKD dan saksi sepakat menyampaikan itu bahwasanya suara yang ditusuk dan tertusuk dibawahnya dua coblosan tetap dinyatakan batal, “nah sekarang tinggal masyarakat yang menilai, apakah kami ada campur tangan atau dari panitia yang keliru atau tidak independen, atau panitia juga ini tidak netral,” kata Camat Motui.
Seperti diketahui, bahwa Pilkades Banggina yang bertarung yakni, Amiruddin nomor urut 01, kemudian Syahiruddin nomor urut 02, adapun Cakades Banggina yang melakukan gugatan karena menduga adanya kecurangan tersebut sewaktu penghitungan suara Pilkades Banggina, adalah Syahiruddin Cakades nomor urut 02.
