Berita Daerah Ekonomi Global Home Hukum & Kriminal Politik Sosial

KERUSAKAN INFRASTRUKTUR KIAN PARAH, WARGA KEHILANGAN KEPERCAYAAN PADA PEMERINTAH

beritalennus,co.id PROBOLINGGO – Belum selesai tuntutan masyarakat atas kerusakan Jalan Raya Besuk akibat aktivitas kendaraan berat yang mengangkut material proyek tol, kini warga kembali dikecewakan dengan kondisi yang lebih buruk. Jebolnya platdeker di depan Yayasan Bahrul Ulum di Desa Besuk kidul menjadi bukti nyata bahwa infrastruktur semakin terabaikan.

Berita sebelumnya telah menyoroti banyaknya kerusakan jalan di wilayah ini, yang sebagian besar disebabkan oleh kendaraan berat yang melampaui kapasitas jalan. Hingga kini, kerusakan tersebut belum mendapat penanganan memadai, bahkan situasi semakin memburuk.

“Kerusakan platdeker ini benar-benar memprihatinkan,” kata Sinar, salah satu warga yang sebelumnya juga menyampaikan keluhan. “Kami sudah menuntut perbaikan sejak lama, tapi tidak ada tindak lanjut. Sekarang kondisinya semakin parah, bahkan membahayakan keselamatan anak-anak yang sekolah di dekat sini.”

Kerusakan ini tidak hanya berdampak pada keselamatan pengguna jalan, tetapi juga mengganggu mobilitas warga. Para pengendara, khususnya pengguna sepeda motor, khawatir mengalami kecelakaan. Selain itu, genangan air di jalan berlubang menambah risiko kecelakaan saat hujan turun.

Dalam berita sebelumnya, masyarakat telah menuntut pemerintah daerah , penambang dan kontraktor proyek tol untuk bertanggung jawab atas kerusakan jalan yang diakibatkan oleh kendaraan berat. Warga meminta perbaikan jalan dengan metode yang sesuai standar, pengawasan ketat terhadap kendaraan yang melebihi kapasitas, serta tanggung jawab kontraktor dalam memperbaiki infrastruktur yang rusak. Namun, hingga kini tuntutan tersebut belum sepenuhnya dipenuhi.

Kerusakan infrastruktur ini juga bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang mengharuskan pemerintah dan penyelenggara jalan untuk segera memperbaiki kerusakan yang membahayakan pengguna jalan.

“Kami merasa diabaikan,” ujar seorang tokoh masyarakat setempat. “Jika pemerintah terus diam, kami tidak akan tinggal diam. Ini adalah hak kami sebagai warga negara untuk mendapatkan infrastruktur yang layak dan aman.”

Masyarakat kini mulai kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah daerah, yang dianggap lebih memihak proyek besar dibandingkan rakyat. Beberapa warga bahkan mengancam akan membawa masalah ini ke Ombudsman atau pemerintah pusat jika tidak ada langkah nyata dalam waktu dekat.

Kondisi ini seharusnya menjadi peringatan bagi pihak berwenang bahwa infrastruktur yang memadai bukan hanya tentang membangun jalan baru, tetapi juga menjaga yang sudah ada agar tetap berfungsi optimal. Keamanan masyarakat adalah prioritas yang tidak boleh diabaikan.

Warga setempat dan pengguna jalan berharap pemerintah segera bertindak untuk memperbaiki kerusakan jalan dan platdeker dengan standar yang memadai. Jika tidak, ancaman aksi lebih besar mungkin akan menjadi kenyataan.

Apakah suara ini akan didengar, atau hanya akan menjadi salah satu dari sekian banyak laporan yang diabaikan? Warga menunggu jawaban.

Rachman

Related posts

Babinsa Desa Gintung Cilejet Koramil 0621-23/PP Koptu Asep Adakan Giat Komsos di Wilayah Binaannya

admin@lennus

Pelantikan Perkumpulan Tenaga Ahli Profesional Indonesia ( PERTAPIN ) dan PERKOMINDO ( perkumpulan Kontraktor Profesional Indonesia) DI Intermark Ciater, BSD Serpong,Tangerang Selatan

admin@lennus

Paud KB Alika Mencetak Generasi Penerus Cerdas, Mandiri dan Mempunyai Jiwa Kepemimpinan

admin@lennus

Leave a Comment

* By using this form you agree with the storage and handling of your data by this website.