beritalennus.co.id Lubuklinggau Sumatera Selatan – Kegiatan Rehabilitasi Gedung Olahraga (GOR) di Kelurahan Puncak Kemuning, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan. Tahun anggaran 2022 terkesan tidak mentaati UU No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Selasa, (30/08/2022).
Pasalnya, Saat Tim awak media Forum Wartawan Daerah Indonesia (FWDI) hendak melakukan kunjungan kelokasi rehabilitasi Gedung Olahraga (GOR), seketika datang salah seorang menghalag -halangi awak media untuk masuk kelokasi tersebut.
Saat dibincangi,ia mengakui bahwa dirinya adalah Penjaga Keamanan (PK), Maka dari itu, yang tidak berkentingan dilarang masuk kelokasi pengerjaan.
“Siapa saja yang mau masuk kesini kecuali pekerja, tidak boleh,ada apa ?kenapa didak boleh? Kata tim Media FWDI.
Saat awak media mempertanyakan papan informasi dari proyek tersebut, menurutnya,Penjaga yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan semenjak ia bertugas dilokasi tersebut dirinya belum pernah terlihat adanya papan nama proyek,jelasnya.
Ia mengatakan “tidak tahu Pak berapa anggaran, papan nama proyek belum pernah terlihat,saat di tanya pekerjaan nya ia mengatakan ?pekerjanya ada dari Merasi, Kayuara dan Palembang”. katanya.
Untuk sama – sama diketahui, Berdasarkan situs resmi lpse.kotalubuklinggau.go.id disitu diumumkan bahwa nama tender adalah Rehab total GOR Megang Kota Lubuklinggau melalui satuan kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dengan pagu anggaran Rp.39.400.000.000,00- sementara Nama Pemenang adalah ‘Sukses Abadi Kontrindo’ yang berdomisili di GG. Kelinci RT. 2 RW. 1ib1- Palembang (Kota) – Sumatera Selatan.
Saat Tim pelaporan ke ketua Umum Forum Wartawan Daerah Indonesia ( FWDI ) Herlyansyah.ST yang akrab di panggil Herly ini, mengatakan kepada Tim pantau terus pengerjaan Gedung Olahraga Megang Tersebut karena tidak adanya keterbukaan informasi publik,dan tidak adanya papan informasi salah satu indikasi dugaan,apapun yang kita lihat dan dengar terhadap pengerjaan rehap gedung for tersebut , Berita biar masyarakat luas tau jika ada pembangunan di disuatu daerah,baik atau buruknya cara kerjanya fublikasikan sesuai fakta dan realitanya,saya yakin tidak di perbolehkan nya awak media melihat dan masuk ke lokasi untuk bahan fublikasik, merupakan salah satu dugaan yang perlu kita kupas dan cari tau ada apa dengan pengerjaan,jelas Ketua Umum Forum Wartawan Daerah Indonesia.
(Tim/FWD/)
